Motivasi belajar
dapat dipandang sebagai pusat proses belajar mengajar. Bagaimanapun baiknya
seorang guru dalam mentransferkan mata pelajaran, jika motivasi belajar anak
didik diabaikan, maka proses belajar mengajar itu tidak akan menghasilkan
tujuan akhir yang baik. Anak didik datang ke sekolah hanya untuk mendengarkan,
namun pengetahuan yang diberikan guru tak melekat di otaknya. Bertitik tolak
pada hal tersebut, dapat dinyatakan betapa pentingnya melakukan usaha-usaha
untuk meningkatkan motivasi belajar anak didik. Sehingga mereka datang ke
sekolah tidak hanya mendengarkan dan melihat, tetapi juga mengerti lantas
mencatat pengetahuan yang diterima dari guru. Dalam usaha meningkatkan motivasi
belajar anak didik, guru hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor yang erat
hubungannya dengan motivasi itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain :
perangsang (stimulus), minat, taraf intelegensi serta lingkungan. Dengan
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, usaha untuk meningkatkan motivasi
belajar anak didik akan lebih cepat berhasil. Usaha-usaha yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan motivasi belajar itu antara lain : membangkitkan minat
siswa, memberi ganjaran dan hukuman, memberi contoh yang positif, merangsang
pencapaian tujuan, memperjelas tujuan yang hendak dicapai, menciptakan situasi
persaingan, memadukan motif-motif kuat yang sudah ada, memberitahukan hasil
yang dicapai anak didik dalam belajar serta memberikan bimbingan karier kepada
anak didik secara kontinyu