Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena
yang terjadi di SMP Negeri 1 Sumbersuko yang menunjukkan rendahnya asertivitas
siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan kecenderungan siswa yang diam pada saat
proses kegiatan belajar mengajar, serta siswa tidak berani bertanya tentang
materi pelajaran yang belum dipahami. Untuk itu perlu upaya untuk meningkatkan
asertivitas siswa salah satunya dengan melaksanakan kegiatan bimbingan
kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah layanan bimbingan
kelompok dapat meningkatkan asertivitas siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sumbersuko.
Manfaat penelitian ini untuk memberikan sumbangan yang positif bagi
pengembangan bimbingan konseling di sekolah. Subyek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sumbersuko. Metode pengumpulan data dengan
menggunakan skala psikologi. Berdasarkan Kondisi asertivitas siswa
sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok termasuk dalam kategori rendah
(54,53%) meningkat menjadi 71,35% termasuk dalam kategori tinggi.
Disimpulkan bahwa kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan asertivitas
siswa. Hal tersebut terlihat pada peningkatan hasil post test sebagai berikut:
terbuka 72,73% (kategori tinggi), tidak cemas 71,03% (kategori tinggi),
berprinsip kuat 65,76% (kategori sedang), dan tidak mudah dipengaruhi 71,35%
(kategori tinggi). Saran bagi siswa diharapkan siswa lebih bisa untuk
mengekspresikan perasaanya kepada orang lain, khususnya kepada guru pada waktu
proses belajar mengajar, sehingga siswa akan mengerti dan lebih jelas apabila
ada sesuatu yang kurang dimengerti.