Masalah umum
yang terjadi di SMPN 1 Rowokangkung adalah masalah aktivitas dan hasil belajar
siswa yang masih rendah. Hal ini disebabkan cara mengajar guru yang cenderung
ceramah karena menganggap kemampuan siswa yang rendah dan takut materi tidak
akan selesai. Pembelajaran di kelas IX D SMPN 1 Rowokangkung saat ini
masih cenderung menggunakan metode ceramah dimana proses pembelajaran berpusat
pada guru. Pada penggunaan metode ceramah hampir tidak melibatkan aktivitas
siswa, sehingga siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Untuk
menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika adalah menggunakan
pembelajaran aktif. Salah satunya menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW). TTW mendorong
siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
dalam 2 siklus dengan setiap siklus mengandung 4 tahapan yaitu: perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX D SMPN 1 Rowokangkung. Data yang diperoleh berupa hasil tes
formatif dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Dari hasil analisis
didapatkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan, dari siklus I diperoleh
rata-rata persentase aktivitas think
sebesar 60,2%, talk sebesar 68,7%,
dan write sebesar 69,8%. Pada siklus II didapatkan rata-rata
persentase aktivitas think sebesar
74,3%, talk sebesar 79,7%, dan write sebesar 84,2%. Ketuntasan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (46,2%), siklus II
(69,2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif Think Talk Write dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar Matematika Siswa Kelas IX D SMPN 1 Rowokangkung.
Keyword
Think Talk Write, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar